Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Mengetahui Bisnis Habib Bahar Yang Miliki Mobil Sport Mewah, Berikut Selengkapnya

Jakarta - Di media sosial kerap ditemukan foto Habib Bahar bin Smith tengah mengendarai mobil sport mewah. Mobil yang dikendarainya kerap berganti-ganti. Seperti Ferari emas yang ditumpanginya saat bebas dari penjara, atau Maserrati putih yang sempat terlihat terparkir di pondok pesantren miliknya. Tidak hanya soal mobil, gaya hidup mewah juga kerap ditunjukkan Bahar dalam bentuk yang lain. Salah satunya kaus bermerek Louis Vuitton yang ia kenakan dalam video clip berendam yang dibagikan di Instagram Guntur Romli. Kuasa hukum Habib Bahar, Ichwan Tuankotta, mengatakan kegiatan kliennya memang bukan hanya berceramah. Tapi dia juga merupakan pebisnis. "Dia banyak bisnisnya. (Salah satunya) bisnis air,"kata Tuankotta saat dikonfirmasi, Senin (20/12). Ia menjelaskan bisnis tersebut dijalankan di Pondok Pesantren milik Bahar yaitu Tajul Alawiyyin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. "Air yang ada oxy-nya, yang berapa persen. Bukan isi ulang. Jadi air itu juga didoakan be

Empat Orang Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiya Telah Berhasil di Amankan Densus 88 Antiteror di Sumsel

Jakarta -  Densus 88 Antiteror mengamankan empat pria yang diduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di Sumatera Selatan. Belum diketahui rencana mereka dalam melakukan aksi terornya. Keempat pelaku adalah AI yang diamankan di Kecamatan Alang-Alang Lebar, Palembang, Senin (13/12) pukul 06.55 Wib. Selanjutnya petugas mengarah ke Lubuklinggau dan meringkus AR di kota itu pada pukul 10.30 Wib. Dari pengembangan, petugas meringkus EA di Kacamatan Ilir Timur III Palembang pukul 12.05 Wib. Tak lama kemudian diamankan seorang pria inisial FAS di Kecamatan Sako Palembang, pukul 12.27 Wib. Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi mengungkapkan, penangkapan dilakukan karena diduga terkait JI jaringan Sumsel. "Empat orang laki-laki semuanya, ditangkap terkait dengan JI jaringan yang ada di Sumsel, ditangkap di tempat terpisah," ungkap Supriadi, Senin (13/12). Dikatakan, penangkapan merupakan hasil pengembangan dari Densus 88 Jakarta terhadap pemeriksaan para pelaku yang lebih ditan

Ilmuwan Mengatakan Varian Omicron Kemungkinan Muncul dari Pasien HIV

Jakarta -  Varian Omicron yang kini sudah menyebar ke-23 negara kemungkinan mengalami inkubasi di tubuh seseorang yang sistem imunnya rusak akibat HIV atau mereka yang kondisi imunnya bisa membuat penularan virus corona lebih lama. Demikian dikatakan ilmuwan Afrika Selatan Tulio de Oliveira yang mendeteksi varian Omicron. De Oliveira yang merupakan direktur Pusat Penanganan Epidemi dan Inovasi di Universitas Stellenbosch Afrika Selatan mengatakan, munculnya varian Omicron dalam tubuh pasien yang tidak mampu menyingkirkan virus itu dengan cepat menjadi " pertanda paling masuk akal " awal muasal dari varian terbaru virus corona itu. Dilansir dari laman South China Early morning Article, Senin (6/20), peneliti di Amerika Serikat dan Eropa melihat infection corona yang bermutasi luar biasa pada pasien Covid-19 yang sistem imun alami di tubuhnya terganggu oleh obat-obatan, misal untuk melawan kanker, gangguan autoimun. De Oliveira beberapa bulan lalu sudah memperingatkan mutasi in

Dua Teroris Yang Ditangkap Densus 88 di Luwu, Berencana Serang Aparat Negara Dan Merampok

Jakarta - Dua teroris yang ditangkap Densus 88 berinisial MU dan MM (versi Mabes Polri inisialnya adalah megabytes dan AA) di Luwu Timur, Sulsel, merencanakan aksi untuk menyerang aparat negara dan merampok. Aksi itu belum sempat dilakukan. Plt Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ade Indrawan, mengatakan teroris tersebut tergabung dalam Tim Askari, di bawah kepemimpinan tersangka berinisial HP. Kelompok ini bertanggung jawab terkait logistik untuk penyerangan. "Tim Askari ini dibentuk untuk melakukan aksi amaliyah (menyerang) terhadap aparat negara. Tapi belum sempat dilaksanakan,"kata Ade saat jumpa pers di Mapolda Sulsel, Rabu (1/12). Ia menambahkan, teroris itu belum melakukan penyerangan karena mengalami kendala. Di antaranya adalah kurangnya senjata dan jumlah jemaah. Meski begitu, kelompok ini kerap pergi latihan menembak di gunung. "Kemudian kedua tersangka juga pernah merencanakan untuk melakukan aksi PAI atau perampokan,"imbuhnya.